Jakarta: Seorang warga meninggal setelah tepeleset kemudian hanyut dan tenggelam dalam banjir di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nunukan, Arief Budiman, mengatakan seorang warga yang sebelumnya dilaporkan hilang telah ditemukan dalam kondisi selamat.
“Meninggal karena terpeleset dari rumahnya dan tenggelam karena banjir di Kecamatan Sembakung. Anak yang hilang sudah ditemukan,” kata Arief dalam keterangan pers, Selasa, 26 September 2023.
Arief menjelaskan banjir telah berangsur surut dan saat ini masih merendam dua desa di Kecamatan Sembakung Atulai serta enam desa di Kecamatan Sembakung. Penurunan Tinggi Muka Air (TMA) hingga 50 sentimeter juga terpantau di wilayah Kecamatan Sembakung.
Dengan adanya penurunan tersebut, maka elevasi sungai pun turun menjadi 4,5 meter dibanding hari sebelumnya yang mana mencapai posisi 5,05 meter.
“Banjir sisa menggenangi dua kecamatan, yaitu Sembakung Atulai ada dua desa dan Sembakung enam desa. Untuk Kecamatan Sembakung ada penurunan ketinggian air sekitar 50 dari kemarin,” jelas Arief.
Dengan alasan keamanan dan keselamatan, pihak PLN setempat masih memadamkan aliran listrik. Sebab, banjir masih belum benar-benar surut sepenuhnya di beberapa titik. “PLN masih dimatikan, semua fasilitas umum masih terendam,” ungkapnya.
Menurut laporan visual yang disampaikan Arief, banjir terlihat mulai surut dan namun masih merendam beberapa wilayah. Sebagian warga dibantu petugas juga sudah mulai membersihkan rumah dari sisa lumpur maupun material sampah dan puing yang terbawa hanyut oleh banjir.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nunukan, Arief Budiman, mengatakan seorang warga yang sebelumnya dilaporkan hilang telah ditemukan dalam kondisi selamat.
“Meninggal karena terpeleset dari rumahnya dan tenggelam karena banjir di Kecamatan Sembakung. Anak yang hilang sudah ditemukan,” kata Arief dalam keterangan pers, Selasa, 26 September 2023.
Arief menjelaskan banjir telah berangsur surut dan saat ini masih merendam dua desa di Kecamatan Sembakung Atulai serta enam desa di Kecamatan Sembakung. Penurunan Tinggi Muka Air (TMA) hingga 50 sentimeter juga terpantau di wilayah Kecamatan Sembakung.
Dengan adanya penurunan tersebut, maka elevasi sungai pun turun menjadi 4,5 meter dibanding hari sebelumnya yang mana mencapai posisi 5,05 meter.
“Banjir sisa menggenangi dua kecamatan, yaitu Sembakung Atulai ada dua desa dan Sembakung enam desa. Untuk Kecamatan Sembakung ada penurunan ketinggian air sekitar 50 dari kemarin,” jelas Arief.
Dengan alasan keamanan dan keselamatan, pihak PLN setempat masih memadamkan aliran listrik. Sebab, banjir masih belum benar-benar surut sepenuhnya di beberapa titik. “PLN masih dimatikan, semua fasilitas umum masih terendam,” ungkapnya.
Menurut laporan visual yang disampaikan Arief, banjir terlihat mulai surut dan namun masih merendam beberapa wilayah. Sebagian warga dibantu petugas juga sudah mulai membersihkan rumah dari sisa lumpur maupun material sampah dan puing yang terbawa hanyut oleh banjir.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
(DEN)
Quoted From Many Source