Jakarta, CNBC Indonesia – Bank Indonesia (BI) memiliki ruang untuk penurunan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR). Hanya saja ada satu aspek yang harus dipertimbangkan, sehingga opsi sementara adalah tetap di level 5,75%.
“Kalau hanya mempertimbangkan pertimbangan ekonomi domestik yaitu inflasi rendah dan akan terus rendah tentu ada ruang-ruang untuk melihat kembali kebijakan suku bunga BI sekaligus juga untuk dorong pertumbuhan ekonomi,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Kamis (21/9/2023)
Inflasi IHK Agustus 2023 tercatat 3,27% (yoy) sehingga tetap berada di dalam sasaran 3,0±1%. Inflasi inti tercatat sebesar 2,18% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 2,43% (yoy), sejalan dengan permintaan yang terkelola, ekspektasi inflasi yang terjaga, serta imported inflation yang rendah.
Pertumbuhan ekonomi 2023 juga diperkirakan masih positif 4,5-5,3%. Didorong oleh konsumsi rumah tangga diprakirakan tumbuh kuat sejalan dengan keyakinan masyarakat yang masih tinggi, termasuk generasi muda yang meningkatkan konsumsi jasa. Kinerja investasi tetap baik sejalan dengan berlanjutnya penyelesaian Proyek Strategis Nasional.
Sementara itu situasi global cukup berat, khususnya dari Amerika Serikat (AS) dengan dimungkinkannya suku bunga acuan naik satu kali lagi pada November 2023. Ekonomi China dalam tren yang melambat, begitu juga dengan Eropa masih berat untuk bangkit dari keterpurukan.
“Masalahnya adalah global yang memang sangat tidak menentu apalagi sampai sekarang dolar semakin menguat,” jelasnya.
Penguatan dolar telah memukul jatuh banyak mata uang dunia, termasuk rupiah. Nilai tukar Rupiah pada September 2023 (sampai dengan 20 September 2023) secara point-to-point melemah sebesar 0,98% dibandingkan dengan level akhir Agustus 2023. Meskipun secara year-to-date, nilai tukar Rupiah menguat 1,22% dari level akhir Desember 2022.
“Itu yang kemudian kami sampaikan tadi kebijakan suku bunga dipertahankan fokusnya stabilkan nilai tukar rupiah,” tegas Perry.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Tahan Suku Bunga Acuan di Level 5,75%, Ini Alasan BI!
(mij/mij)
Quoted From Many Source