Jakarta, CNBC Indonesia – Direktur Utama PT Eagle High Plantation Tbk (BWPT), Henderi Djunaidi memborong saham emiten sawit milik Peter Sondakh BWPT. Tak tanggung-tanggung dirinya membeli saham perseroan sebanyak 2 juta lembar di harga Rp 58 per saham.
“Transaksi dilakukan pada tanggal 19 September 2023, sebanyak 2.000.000 lembar saham di harga Rp 58 per saham,” jelas Andrew Haryono, Corporate Secretary PT Eagle High Plantation Tbk (BWPT), seperti dikutip dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Rabu (20/09/2023).
Henderi diketahui belum menggenggam saham BWPT, sehingga dengan transaksi ini kepemilikan sahamnya di BWPT menjadi 2.000.000 lembar saham. Jika di kalkulasi, uang yang harus dirogoh dari koceknya untuk transaksi ini sebesar Rp 116 juta.
Pada penutupan perdagangan bursa Rabu (20/09/2023), saham BWPT berada di level harga Rp 57, atau mengalami penurunan 1 poin (1,72%). Dalam sepekan penurunannya sebanyak 3,39%, dan bahkan secara year to date (YTD) saham BWPT telah anjlok 12,31%.
Sebelumnya, BWPT juga diketahui menjual seluruh saham yang dimiliki secara langsung maupun tidak langsung di sejumlah entitas anaknya kepada PT Nova Anugerah Abadi pada tanggal 9 Juni 2023.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), anak perusahaan yang dijual diantaranya, PT. Arrtu Plantation (APN), PT. Arrtu Agro Nusantara (AAN), PT. Arrtu Borneo Perkebunan (ABP), PT. Arrtu Energie Resources (AER), PT. Mandiri Kapital Jaya (MKJ).
Corporate Secretary Andrew Haryono mengatakan, dampak terhadap kegiatan operasional dan financial Perseroan akan lebih efektif dan efisien.
“Transaksi ini memperkuat arus kas dan mengurangi kewajiban hutang Bank yang memberikan dampak positif terhadap kelangsungan usaha Perseroan kearah yang lebih baik lagi,” ujarnya, dikutip Senin (12/6).
Jika mengacu laporan keuangan kuartal 1 2023, BWPT menggenggam 95% kepemilikan saham pada seluruh entitas anak usaha tersebut. PT. Arrtu Plantation (APN) memiliki aset Rp 870,1 miliar, PT. Arrtu Agro Nusantara (AAN) memiliki total aset Rp 287,22 miliar, PT. Arrtu Borneo Perkebunan (ABP) memiliki aset Rp 229,07 miliar, dan PT. Arrtu Energie Resources (AER), memiliki aset Rp 177,68 miliar.
Sementara BWPT menggenggam 99% saham PT. Mandiri Kapital Jaya (MKJ), dengan total aset Rp 311,49 miliar.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Laba Q1 Jeblok, Saham Sawit SMAR-SIMP Cs Kebakaran
(ayh/ayh)
Quoted From Many Source