Jakarta, CNBC Indonesia – Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan kredit pada kuartal III 2023 akan menguat. Hal ini terindikasi dari survei terbaru yang dirilis hari ini, Selasa (19/9/2023).
Berdasarkan hasil survei saldo bersih tertimbang (SBT) pada Agustus 2023, perkiraan penyaluran kredit baru pada kuartal III 2023 bernilai positif. atau 96,8%, naik dari 95% pada kuartal II 2023. Peningkatan ini terjadi pada seluruh kategori bank.
Metode SBT dilakukan dengan mengolah jawaban responden dikalikan dengan bobot kreditnya (total 100%), selanjutnya dihitung selisih antara persentase responden yang memberikan jawaban meningkat dan menurun.
Lebih rinci hasil survei BI memperkirakan jenis kredit yang akan naik kencang yakni investasi dan modal kerja. Pada periode yang sama KPR naik terbatas dan komsumsi melambat.
Adapun survei ini dilakukan dengan sebaran responden 71,3% responden adalah bank umum, 19,5% bank pembangunan daerah (BPD), dan 9,2% bank umum syariah. Berdasarkan modal inti, 64,4% responden merupakan KBMI 1, 18,4% KBMI II, 12,6% KBMI III, dan 4,6% KBMI 4.
Pada survei yang sama, perkiraan menguatnya pertumbuhan kredit selaras dengan kebutuhan pembiayaan korporasi untuk tiga bulan yang akan datang. Kendati demikian responden korporasi yang akan menambah pinjaman ke perbankan dalam negeri menciut, dari 14,9% menjadi 13%.
Sementara itu korporasi yang akan menggunakan dana sendiri atau laba ditahan naik dari 68,6% menjadi 74,8%.
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan pertumbuhan kredit perbankan sebesar 8,54% pada Juli 2023. Angka ini menguat dibandingkan pertumbuhan kredit bulan sebelumnya yang sebesar 7,76% yoy. Pertumbuhan kredit Agustus 2023 ditopang oleh sektor ritel.
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mencatat capaian kredit perbankan pada awal semester II 2023 sebesar Rp6.656 triliun. Sementara pada periode sama tahun lalu, kredit perbankan tercatat sebesar Rp6.159 triliun.
“Hal ini didorong peningkatan kredit ritel tumbuh 13,13% [yoy], serta kredit konsumsi yang tumbuh 9,25% [yoy],” ungkap Mahendra dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI, di Gedung DPR RI, Jakarta pada Kamis, (31/8/2023).
Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) pada Juli 2023 tumbuh 6,62% [yoy] menjadi Rp8.042 triliun. Giro dan deposito menjadi penopang utama dalam pertumbuhan ini.
Dalam perkembangan lain, Bank Indonesia telah merevisi target pertumbuhan kredit dari 10%-12% menjadi 9%-11%.
“Kredit proyeksi tidak samapai 10%-12%, kami sampaikan 9%-11%,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan Agustus 2023.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Kredit Bank Mei Tumbuh 9,4%, Ini Industri yang Jadi Primadona
(mkh/mkh)
Quoted From Many Source