Jakarta, CNBC Indonesia – PT Bank UOB Indonesia mengungkapkan proses akuisisi bisnis consumer banking Citibank, N.A., Indonesia (Citi Indonesia) akan rampung pada bulan November ini.
Direktur Wholesale Banking UOB Indonesia Harapman Kasan mengatakan pihaknya dan Citi Indonesia secara intensif terus mengerjakan proses peralihan bisnis consumer banking ini.
“Sekarang intensitas UOB dan Citi kita terus bekerja ya, sampai dengan Sabtu-Minggu. Hopefully, di akhir November ini kita bisa lakukan dengan baik. Nanti pada waktunya akan disampaikan,” ujarnya di UOB Plaza, Jakarta Pusat, Senin (25/9/2023).
Harapman mengatakan proses akuisisi ini merupakan suatu prestasi dan komitmen UOB Indonesia untuk industri perbankan Indonesia.
Sementara itu, Head of Strategic Communications and Brand UOB Indonesia Maya Rizano menyampaikan bahwa proses perpindahan ini sudah sesuai dengan lini waktu dan sudah hampir dalam tahap final.
Seperti diketahui, sebelumnya Citi mengumumkan akan menjual bisnis konsumer di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam kepada UOB. Dampak dari transaksi tersebut, diperkirakan 5.000 karyawan Citi di empat negara tersebut akan dipindah ke UOB.
Harapman menyebut nilai akuisisi UOB Group terhadap bisnis consumer banking Citigroup di keempat negara tersebut sebesar SG$ 4 miliar hingga SG$ 5 miliar atau sebesar Rp 45,09 triliun hingga Rp 56,36 triliun.
Usai proses akuisisi ini rampung, Maya mengatakan selanjutnya aka nada kolaborasi produk antar negara di wilayah Asia Tenggara (Asean).
Sebelumnya, Director & Country Head of Corporate Affairs Citi Indonesia Puni Ayu Anjungsari menyampaikan bahwa proses penjualan bisnis consumer banking Citi Indonesia seperti “jual putus”. Lantas, ketika rampung, UOB Indonesia sudah siap menerima sistem Citi Indonesia.
Puni menjelaskan ini berbeda dengan di negara-negara lain, di mana para pembeli masih harus didampingi oleh sistem Citigroup terlebih dahulu. Maka dari itu, proses akuisisi bisnis consumer Citi Indonesia memerlukan waktu sampai setahun lebih.
“Karena kita perlu waktu untuk bisa menerima sistem tersebut. Karena jual beli ini kan yang dijual kliennya, sistemnya kita juga serahin ke mereka. Tapi kan mereka harus sesuaikan dengan kapasitas sistemnya. Nah, itu UOB butuh waktu 1 tahun lebih. Makanya sejak diumumkan di 2022 sampai sebentar lagi selesai yaitu saat yang disebut dia resmi ambil akuisisi bisnis konsumer kami,” ujarnya saat Media Workshop di Ritz Carlton, Kamis (21/9/2023).
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Krisis Perbankan AS Belum Usai, Bos Citi Indonesia Buka Suara
(mkh/mkh)
Quoted From Many Source